Tes medex (Medical Examination) merupakan sebutan atau nama lain dari tes kesehatan calon siswa pilot. Tes ini termasuk salah satu penentuan untuk bisa diterima atau tidaknya di sekolah pilot. Sejatinya, untuk masuk sekolah penerbangan siswa harus mempunyai kesehatan yang baik. Bila tidak, ditakutkan bakal terjadi hal-hal yang dapat merugikan diri sendiri dan juga orang lain.
Di Indonesia, tes ini umumnya dilaksanakan di Balai Kesehatan Penerbang (Hatpen) Kemayoran, Jakarta Pusat. Untuk mengenal tes ini lebih detail, yuk simak uraian selengkapnya di bawah ini:
Organ tubuh apa saja yang dicek?
Ada banyak bagian tubuh yang diperiksa ketika tes berlangsung, baik itu bagian luar seperti mata, gigi, hidung, tenggorokan, dan telinga maupun bagian dalam yakni paru-paru, hati, dan jantung. Adapun prosedur tes medex juga mencakup cek darah beserta urine untuk mengetahui kadar kolesterol, haemoglobin, asam urat, dan masih banyak lagi. Untuk mata dan gigi serta tenggorokan diperiksa secara langsung, sedangkan orang tubuh bagian dalam (paru-paru) menggunakan rontgen dan sistem electrocardiography terutama untuk meninjau aktivitas jantung.
Apa pentingnya?
Seperti yang telah disinggung pada uraian di atas bahwa tes medex bertujuan untuk menghindarkan dari hal-hal yang kemungkinan terjadi di masa depan yang sifatnya merugikan banyak orang. Seperti tes bagian telinga, apabila ada banyak masalah seperti gendang telinga pecah kemungkinan bisa memicu ketulian. Dalam konteksnya tentu pilot tidak bisa berkomunikasi secara baik dengan Air Traffic Control untuk memilih rute penerbangan yang tepat. Sementara mata juga sangat berperan penting agar pilot dapat melakukan penerbangan sesuai arahnya, begitu pula untuk organ tubuh bagian dalam yang harus sehat agar penerbangan bisa aman dan nyaman. Perlu diingat bahwa, ketika pesat take off pilot bertanggungjawab penuh pada keselamatan penumpang . Itulah pentingnya tes medex bagi seorang pilot agar bisa mencapai tujuan dengan selamat, termasuk juga para pekerja lain yang profesinya berkaitan dalam bidang penerbangan, seperti pramugara/i, teknisi, dan kru lainnya.
Bagaimana mengatasi berbagai masalah kesehatan yang dialami?
Kesehatan menjadi nikmat yang sangat berharga dalam hidup. Tubuh yang sehat dapat melakukan aktivitas dengan baik. Namun bagaimana bila mengalami masalah kesehatan seperti gigi berlubang, mata minus/silinder, obesitas, dan lain sebagainya ternyata justru dapat menghambat masuk sekolah salah satunya penerbangan. Perlu diketahui bahwa, masih ada kemungkinan untuk bisa berhasil mengikuti seleksi dan diterima di sekolah pilot bila mengalami gangguan kesehatan seperti di atas. Namun, untuk patah tulang misalnya karena kecelakaan maka dokter akan mendeteksi apakah masih memungkinkan untuk disempurnakan atau tidak.
Persoalan gigi yang berlubang bisa ditambal, mata minus dapat dilakukan operasi lasik, dan kelebihan berat badan bisa melakukan olahraga secara teratur dan menghindari gaya hidup buruk serta melakukan terapi. Upaya mengatasi masalah tersebut memang membutuhkan pengorbanan yang besar, di mana biaya yang perlu dikeluarkan dalam jumlah jutaan rupiah. Namun, demi sebuah cita-cita mengapa tidak. Hanya saja penting untuk memilih dokter yang terpercaya dan berpengalaman untuk mendapat hasil terbaik.
Berbagai macam tes harus mampu dilewati bila ingin masuk sekolah pilot. Bahkan bukan hanya kesehatan tubuh, melainkan juga kemampuan otak. Bila gugur di salah satu tahap seleksi, secara otomatis tidak akan bisa mengikuti tes selanjutnya. Tentu perjuangan sebelumnya hanya akan sia-sia. Oleh karena itu, bila ingin melanjutkan studi ke sekolah penerbangan perlu mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang, mulai dari biaya, otak, dan juga fisik supaya peluang diterima relatif besar dan memungkinkan.